Siapa Pembunuh Palomino Molero?

Lebih dari politisi yang maju sebagai calon presiden Peru, lebih dari aktivis penentang kediktatoran, lebih kritikus sastra yang tajam, Mario Vargas Llosa sejatinya adalah seorang sastrawan. Pemenang Nobel Sastra 2010 ini diakui sebagai sastrawan Amerika Latin paling penting dan berpengaruh di dunia belakangan ini. Karya-karyanya kuat dan berbobot, sekaligus memikat dan enak dibaca oleh siapa saja. Di tangan Mario Vargas Llosa, berpadu bobot sastra dan serunya bacaan.Nyaris bersamaan dengan pemberontakan Sendero Luminoso, Mario Vargas Llosa diminta Presiden Peru untuk masuk komisi investigasi yang bertugas menyelidiki pembantaian delapan wartawan oleh penduduk Uchuraccay dan mengumumkan hasilnya pada masyarakat. Tak lama kemudian lahirlah novelnya Siapa Pembunuh Palomino Molero (¿Quién mató a Palomino Molero?) yang ditulis dalam bentuk novel misteri. Inilah "ruwatan sastrawi" gaya Vargas Llosa atas pengalaman pribadinya selama bertugas dalam komisi itu."Vargas Llosa menunjukkan bahwa konsep kita tentang hukum dan keadilan tidak memadai untuk melacak watak asli kejahatan." — Richard Lourie, New York Times Book Review